
Di era digital ini, layar gadget menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari bekerja, belajar, hingga hiburan, hampir semua aktivitas kini melibatkan layar—baik dari smartphone, tablet, komputer, maupun televisi. Namun, tahukah Anda bahwa menatap layar terlalu lama bukan hanya membuat mata lelah, tapi juga bisa berdampak serius terhadap kesehatan secara keseluruhan?
PAFI KAB. SEKADAU (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan bahaya penggunaan gadget yang berlebihan, khususnya terkait kesehatan mata, postur tubuh, hingga kesehatan mental. Pemahaman ini penting agar kita bisa menjaga tubuh tetap sehat di tengah kemajuan teknologi.
Dampak Langsung pada Mata: Digital Eye Strain
Istilah digital eye strain atau sindrom penglihatan komputer kini makin sering terdengar. Ini adalah kondisi yang terjadi ketika mata dipaksa bekerja keras saat menatap layar dalam waktu lama. Beberapa gejala yang umum dirasakan antara lain:
-
Mata terasa kering atau panas
-
Pandangan kabur
-
Mata merah atau berair
-
Sakit kepala
-
Kesulitan fokus
PAFI KAB. SEKADAU menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh berkurangnya frekuensi berkedip saat menatap layar. Biasanya kita berkedip sekitar 15–20 kali per menit, namun saat menatap gadget, angka ini bisa turun lebih dari separuhnya. Akibatnya, mata menjadi cepat kering dan lelah.
Gangguan pada Postur Tubuh
Selain mata, tubuh pun terkena dampaknya. Terlalu lama duduk sambil menunduk ke arah layar bisa menyebabkan berbagai masalah seperti nyeri leher, bahu, dan punggung. Posisi tubuh yang salah dalam jangka panjang juga bisa memicu gangguan tulang belakang.
PAFI KAB. SEKADAU menyarankan agar masyarakat mulai memperhatikan posisi ergonomis saat menggunakan gadget. Mengatur tinggi layar sejajar mata, duduk dengan punggung tegak, serta beristirahat setiap 20–30 menit sangat disarankan untuk menjaga kesehatan postur.
Efek pada Kesehatan Mental
Tak kalah penting, paparan layar yang berlebihan juga berdampak pada kondisi psikologis. Menghabiskan waktu terlalu lama dengan gadget dapat:
-
Menyebabkan gangguan tidur akibat paparan cahaya biru
-
Meningkatkan kecemasan atau stres karena terlalu banyak informasi
-
Menurunkan kualitas hubungan sosial secara langsung
-
Memicu kecanduan digital
PAFI KAB. SEKADAU menekankan bahwa anak-anak dan remaja sangat rentan terhadap dampak ini. Mereka yang terlalu sering menggunakan gadget bisa mengalami gangguan konsentrasi, perubahan suasana hati, hingga isolasi sosial.
Cara Mengurangi Dampak Negatif Penggunaan Gadget
Agar gadget tetap bermanfaat tanpa merusak kesehatan, PAFI KAB. SEKADAU memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan sehari-hari:
-
Gunakan Aturan 20-20-20
Setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar dan lihat benda yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini membantu otot mata rileks. -
Atur Kecerahan dan Kontras Layar
Sesuaikan dengan pencahayaan ruangan agar mata tidak bekerja terlalu keras. -
Gunakan Filter Cahaya Biru
Banyak perangkat kini dilengkapi mode malam atau filter cahaya biru untuk mengurangi paparan yang mengganggu ritme tidur. -
Istirahat Secara Berkala
Jangan duduk terlalu lama tanpa bergerak. Berdiri, berjalan, atau lakukan peregangan ringan setiap satu jam. -
Tentukan Batasan Waktu
Buat jadwal penggunaan gadget, terutama untuk anak-anak, agar mereka tidak terpapar layar seharian. -
Prioritaskan Interaksi Sosial Langsung
Cobalah untuk lebih sering bertemu dan berbicara langsung dengan orang lain agar keseimbangan sosial dan emosional tetap terjaga.
Teknologi memang memberikan banyak kemudahan, tapi jika tidak digunakan dengan bijak, dampaknya bisa merugikan tubuh dan pikiran. Sakit mata hanyalah salah satu dari banyak masalah yang bisa muncul akibat terlalu lama menatap layar.
PAFI KAB. SEKADAU (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap dampak penggunaan gadget yang berlebihan. Yuk, mulai perhatikan waktu layar Anda dan terapkan kebiasaan sehat agar tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan.